LDR ?
Long Distance Relationship, tidak pernah menyangka sebelumnya bakal ngerasain kayak gitu. Hubungan yang penuh dengan sebuah penghalang. Hubungan dengan ikatan yang dijalin dengan kerinduan. Hubungan yang terkadang harus dijalani dengan kesabaran yang begitu hebat untuk tidak terpengaruh dengan hal-hal sepele yang membutakan.
Apalagi kita harus terus menghadapi keegoisan di dalam diri kita masing-masing sekarang. Keegoisan yang tidak bisa diredamkan dengan sentuhan hanya bisa ditenangkan dengan sebuah kata sapaan.
Aku sadar betapa egoisnya aku. Aku terus saja ingin di dekatmu tanpa alasan dan tanpa larangan. Aku terus saja ingin menjadi nomor satu. Nomor satu diingatan kamu. Menjadi nomor satu disetiap doa mu, nomor satu yang selalu kau sebut dalam doa mu. Nomor satu dalam pelafalan arti cinta bagimu.
Aku tak pernah menuntut kamu untuk menjadi yang sempurna. Karena bagiku orang yang sempurna hanya akan membuat kita merasa begitu kurang sempurna. Aku bisa belajar hal yang tak pernah aku tahu darimu. Kamu pun begitu.
Apa kamu tahu betapa aku selalu tersiksa dengan rindu ini? Aku selalu rindu dengan hal yang biasa kita lakukan bersama. Aku selalu rindu melihat sekecil senyum mu. Aku selalu rindu bahkan sangat rindu kehadiranmu disisiku. Tapi aku tahu kamu juga berusaha untuk menyembunyikan rindumu itu. Aku tahu kamu berusaha keras untuk tidak terlalu membuat ku merasa lelah untuk menunggu. Aku tahu kita sama-sama berjuang untuk menahan rindu ini.
Sayang, bukankah aku selalu berjanji untuk selalu menjaga rindu ini agar hanya selalu untukmu? Percakah kau dengan janjiku? Percayakah kau betapa aku terus dan terus menjaga cinta ini?
Aku sangat merasa beruntung aku terus diberi kesempatan untuk jatuh cinta berulang kali kepadamu. Aku selalu merasa beruntung bahwa aku tidak hanya merasa bahagia pernah jatuh cinta kepadamu.
Aku merasa beruntung sayang. Aku percaya kita akan terus menjaga kepercayaan kita. Aku percaya disetiap langkah kita hanya akan ada kata kita.
Komentar
Posting Komentar