wanita gila

Semarang, 20 mei 2015

Wanita Gila

Aku terlalu mencintaimu...
Itu yang selalu kutanamkan dalam pikiranku. Selalu kupenuhi semua pikirku dengan pemikiran bahwa yang kulakukan kepadamu adalah hal yang wajar dilakukan seorang wanita untuk menjaga prianya. Aku selalu memenuhi otakku dengan pemikiran bahwa semua yang kuberikan adalah hal yang pantas untuk selalu membuat kamu bertahan.

Tapi apakah sangat wajar jika semua yang kuberikan bahkan tanpa rasa takut sedikitpun malah membuatmu takut untuk tetap disampingku? Apakah wajar jika semua yng telah kulakukan bahkan tanpa rasa gentar malah membuatmu bergetar untuk menghadapi kenyataan didepan?

Tetap aku terlalu mencintaimu, bahkan dengan di bumbui jurang perbedaan, keraguan di mata mu, dan percabangan di hatimu pun, aku terlalu mencintaimu. Takkan pernah kubiarkan kau berkesempatan memikirkan sosok lain bahkan barang seklebat bayangan nya. Takkan pernah kubiarkan kau berkesempatan melihat manic mata lain bahkan barang sedetik. Takkan pernah kubiarkan kau berkesempatan menghirup bau lain bahkan barang hanya lewat. Takkan pernah.

Bahkan saat kau mengatakan kepadaku kau telah meminta kepada Tuhan ada orang lain yang mengisi jantung dan tulang rusuk mu pun, aku akan tetap meminta lebih dan lebih lagi kepada Tuhan untuk tidak mengabulkan doa mu. Sebut aku wanita gila, silahkan. Karena aku takkan pernah gila jika kau tak menarikku ke dalam cerita ini sayang.