selalu kalah

“ aku memang belum beruntung untuk menjatuhkan hatimu… “

Iya, aku belum beruntung. Sama sekali belum sedikitpun. Aku masih hanya menjadi kata ‘Ingin’ belum menjadi kata ‘butuh’. 

Padahal, semua yang kamu punya sudah menjadi kebutuhanku dimanapun aku. Semua yang ada padamu sudah menjadi kebutuhanku sampai kapanpun itu. 

Sakit kan cinta bertepuk sebelah tangan ? sangat. Setidaknya cinta itu tak pernah menjanjikan sesuatu. 

Sedangkan aku, mau disebut apa ? cinta bertepuk sebelah tangan juga? semua orang sudah melihatmu memilikinya tapi nyatanya tak sedikitpun dari hatinya diikhlaskan untukmu. 

Sakit mana ? entah. Yang jelas sekarang aku mulai tahu bahwa dengan semua hidupku yang kuberikan padamu pun tak seimbang untuk membuat dirimu memikirkanku.

Ah, aku masih selalu kalah. seruku kalah dengan serunya game di hp mu kan ? kabarku kalah dengan kabar para teman di sosial media mu kan ? nyaman ku kalah dengan nyaman teman wanita mu kan ?

Ah, banyak mengeluh membuatku semakin sadar. Berdiri sendiri berjuang cukup melelahkan. Jangan, jangan biarkan aku berhenti cukup biarkan aku istirahat sejenak. 

“ baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan, kau buat remuk seluruh hatiku … “