7
Tenanglah aku sedang berusaha berdiri tanpa tarikanmu. Tenanglah aku sedang belajar berlari tanpa ajakanmu. Tenanglah aku sedang terbiasa melambung tinggi tanpa doronganmu.
Diamlah aku sedang berusaha tersenyum tanpa leluconmu. Diamlah aku sedang berusaha menyelesaikan masalah tanpa nasehatmu. Diamlah sayang.
Kukira semua cerita-ceritaku begitu penting untuk kau dengarkan walaupun itu hanya sebuah cerita kekonyolan ataupun kebosananku di kelas. Kukira semua masalah-masalahku adalah tanggunganmu juga, setidaknya kukira kau takkan jengah dengan masalahku. Kukira aku begitu penting hingga saat aku melakukan hal dengan modal nekat kau akan menentang keras dengan urat kemarahan yang terpampang jelas.
Selalu kukira begitu. Sayangnya aku tak begitu penting ternyata. Sayangnya aku tak seberhaga itu ternyata. Nyatanya aku tak bisa membuatmu sekakhawatir itu.
1,2,3,4,5,6 memang milik mereka. Aku tahu itu. Bahkan aku tak mau mengganggu itu sedikitpun. Tapi harusnya kamu tahu 7 adalah milikku. 7 adalah hakku. Tapi, sekarang mulai terbagi padahal hanya satu.
Dan sekarang cukup diamlah. Aku sedang berusaha untuk tidak bergantung padamu. Aku sedang berusaha mulai bisa hidup tanpa melarangmu. Aku sedang berusaha tak egois. Aku sedang berusaha mengikhlaskanmu.
Komentar
Posting Komentar