Sakit memang saat harus mengingat betapa tega nya kamu melakukan itu kepadaku. Aku tak pernah berpikir bahwa dengan mudahnya kamu akan menghadirkan wanita lain. Bukan, bukan menghadirkan aku tau itu terlalu menyakitkan, lebih tepatnya mempertimbangkan. Aku selalu bertanya. Bagaimana kamu bisa dengan tanpa dosa melakukan kesalahan yang bahkan lebih dari sekali ini. Bagaimana kamu dengan ringannya menghadirkan luka baru bahkan sebelum luka lama ku benar benar sembuh.
Aku tau terkadang aku kekanak-kanakan. Manja tanpa pertimbangan, marah tanpa alasan. Aku juga tau aku terkadang memuakkan. Terlalu membebani tanpa ingin dibebani, selalu ingin dituruti tanpa bantahan. Tapi yang tidak pernah aku tau segitu muak nya kah engkau dengan aku?
Aku harus membuat mu merasakan apa yang kurasakan katanya. Aku ingin. Ingin sekali. Bahkan jika ada yang lebih sakit ingin sekali aku melakukannya. Tapi tidak, aku bukan kamu. Aku tidak bisa melihatmu sakit sesakit ini. Aku tidak bisa melihatmu menangis dengan tatapan yang pernah kulihat di cermin kamarku. Tidak. Aku tidak akan bisa melukai mu se dalam itu. Karena aku tau rasanya sakit sekali dan aku tidak mau kau merasakannya.
Jika kau kira ini adalah salah satu cara ku menghakimimu, kamu salah. Ini cara ku untuk memaafkanmu. Memang sayangku berkurang. Kepercayaanku hampir hilang. Tapi aku mencobanya lagi. Aku mencoba bertahan dengan beribu kebodohan yang kumiliki. Merasalah beruntung karena aku begitu bodoh. Aku akan mencobanya kembali. Aku akan bertahan dan membangun apa yang disebut percaya itu lagi. Aku akan bangun dan mencoba membangun istana yang disebut bahagia itu. Aku akan berusaha membuat semuanya kembali normal. Aku bahkan menekan trauma tentang apa yang disebut perselingkuhan itu untukmu. Aku mencoba kuat untuk terus disampingmu. Aku mencoba berdiri disampingmu dan menyelaraskan segala ego di hatiku. Aku selalu berusaha untukmu sayang. Selalu begitu.
Mungkin kadang kamu berpikir aku tidak terlalu perhatian. Ya memang, karena aku takut. Aku takut jatuh dengan perhatianku sendiri. Aku takut tersandung harapan-harapan manis dari diriku sendiri. Tapi aku selalu mencoba nya. Selalu dan akan selalu.
Komentar
Posting Komentar