melawan takdir
Selamanya hanya ada satu pria T untuk seorang gadis U!
Begitulah rule nya, rule dalam permainanku. Permainan tentang cinta yang sedang kulakukan untuk melawan takdir. Berat ? Sangat.
Perlukah aku menceritakan bagaimana aku melawan takdir itu? Melawan sesuatu yang terjadi diluar harapanku ? Terkadang melawan takdir itu seperti hujan di tengah panas matahari, tenggelam di dalam lautan sepi, menangis di saat tertawa, ataupun jatuh ketika terbang.
Memang tidak semuanya menyakitkan. Pelangi pun sering muncul dalam perjalananku, tetapi seperti yang kubilang, melawan takdir begitu berat hingga mendung yang selalu kudapat. Aku lelah ? Pasti. tapi ini pilihanku.
Saat kau melawan takdir, mendung itu tak hanya datang dari musuh-musuh mu, bahkan dari sekutumu sendiri. Bukan, bukan sekutu, lebih tepatnya dia. Dia yang bahkan sedang kau perjuangkan terkadang bisa menyerangmu secara tiba-tiba. Tapi aku tak menyalahkannya karena ku tahu ini perbuatan raja takdir bukan perbuatannya.
Aku harus kuat. Itu yang selalu kutanamkan. Bahkan saat dia yang kau perjuangkan mencoba menghilangkanku, bahkan saat dia yang kau perjuangkan mencari penggantiku, bahkan saat dia yang kau perjuangkan hanya bisa terdiam tak mampu mengambil keputusan untuk balik memperjuangkanku, bahkan saat dia yang kau perjuangkan hanya mengatakan hubungan ini hanya permainan saat aku menangis di hadapannya, aku selalu kuat.
Bukankah melawan takdir adalah menghabiskan takdir kita sendiri ? Maka aku sedang menunggu waktu dimana takdirku benar-benar habis, benar-benar berhenti, dan benar-benar mati.
Komentar
Posting Komentar